Sabtu, 18 Juni 2011

Tarif Baru KRL Diuji Coba Hari Ini

TRIBUNEKOMPAS, JAKARTA.
By: ALEX.


-Sistem Operasi Tunggal kereta listrik di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi akan diuji coba hari ini. Dengan sistem itu, tak ada lagi kereta ekspres yang cepat dan hanya berhenti di stasiun tertentu. Sebagai gantinya adalah kereta berpenyejuk udara yang berhenti di setiap stasiun. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui kesiapan PT Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek (KCJ) sebelum sistem itu benar-benar diterapkan mulai 2 Juli nanti.

"Untuk uji coba besok (hari ini), semua persiapan sudah dilakukan, termasuk soal teknis, operasi, awak kereta api, pengamanan, dan loket di masing-masing stasiun," kata Sekretaris Perusahaan PT KCJ, Makmur Syarehan, kemarin.

Uji coba, kata Makmur, akan diberlakukan selama sehari penuh, mulai kereta pertama pukul 04.30 WIB hingga yang terakhir pukul 24.00 WIB. Uji coba termasuk kenaikan tarifnya, yakni dari Rp 5.500 menjadi Rp 9.000 untuk jarak jauh (jalur Bogor) serta Rp 4.500 menjadi Rp 8.000 untuk jalur Serpong, Tangerang, dan Bekasi.

Kebijakan itu diprotes karena terkesan semata-mata bertujuan mendongkrak pendapatan KCJ. "Walaupun ada yang tidak setuju, uji coba tetap akan diberlakukan," ujar Makmur.

Makmur menegaskan sistem Operasi Tunggal memang menuai protes, terutama karena adanya kenaikan tarif lebih dari 70 persen. Komunitas KRLmania, misalnya, menggalang pengumpulan tanda tangan untuk menolak kenaikan tarif yang disebutnya tidak adil karena tidak diikuti peningkatan standar pelayanan.

Komunitas itu bahkan berencana mengirim surat ke Menteri Perhubungan, Wakil Presiden, hingga Presiden. "Bagaimana orang akan pindah ke layanan angkutan kereta kalau layanan tidak meningkat, tapi justru harga tiketnya dinaikkan," kata Nurcahyo, moderator komunitas itu, kemarin.

Agam, anggota komunitas KRLmania, memprediksi kenaikan tarif malah akan membuat pengguna kereta beralih ke jenis angkutan umum lainnya. Menurut dia, daripada membayar tiket yang bila dikalkulasi mencapai Rp 400 ribu per bulan, kebanyakan pengguna kereta berpikir lebih baik berinvestasi untuk mencicil kendaraan bermotor.

Peralihan itu yang dikhawatirkan Danang Parikesit, Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia. Dia menyatakan PT KCJ wajib menyampaikan alasan khusus mengenai kebijakan kenaikan tarif ini. "Kebijakan harus komprehensif," kata Danang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar