
By: PARMAN.
- Pelayanan pembuatan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Jakarta tetap berjalan seperti biasa pada Sabtu dan Minggu. Bahkan antusiasme masyarakat yang ingin memperbarui KTP terlihat lebih tinggi dibanding hari biasa.
Di Kelurahan Menteng, Jakarta Pusat, misalnya, puluhan warga sudah terlihat antre mengambil nomor urut sejak sebelum pukul 07.00 WIB kemarin. Esan Suwono, 50 tahun, warga RT 08 RW 01 Kelurahan Menteng yang datang pukul 06.30 WIB, bahkan mendapat nomor urut di atas 70. “Padahal saya sudah datang lebih pagi,” ujarnya di kantor Kelurahan Menteng kemarin, Sabtu 13 Agustus 2011.
Dia baru terlayani petugas sekitar pukul 10.30 WIB. Meski harus menunggu lama, Esan mengaku puas atas pelayanan yang cepat dan tak bertele-tele. Suratinah, 54 tahun, warga RT 09 RW 01 Kelurahan Menteng, juga tampak antusias mengikuti pembuatan e-KTP meski mengaku tak paham untuk apa penggantian KTP tersebut. “KTP saya baru dua tahun, tapi kata warga harus ganti KTP, ya, saya ikut saja,” ujarnya.
Menurut operator pembuatan e-KTP Kelurahan Menteng, Dina, pihaknya akan tetap melayani pembuatan e-KTP pada Sabtu dan Minggu. “Pelayanan seperti biasa, dari pukul 7 sampai 5 sore,” tuturnya.
Dia mengatakan petugas hanya menyediakan 150 nomor antrean per hari. “Setelah itu siapa pun warga yang datang akan dilayani.” Kebijakan itu, menurut Dina, sengaja dibuat untuk memberi kesempatan bagi warga yang tidak bisa datang pada tanggal pemanggilan.
Pelayanan e-KTP di Kelurahan Cikoko dan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, juga tetap buka pada Sabtu dan Minggu. Jam pelayanannya juga seperti hari-hari biasa.
Menurut Wakil Lurah Mampang Prapatan Jaenudin, pelayanan pada Sabtu dan Minggu ini akan berlangsung hingga masa pembuatan e-KTP berakhir pada akhir November 2011. “Yang kemarin enggak sempat karena kerja, ada yang datang hari ini,” ujarnya.
Namun sejak dibuka pada Rabu lalu pembuatan e-KTP di Kelurahan Mampang Prapatan belum maksimal. Baru 75 orang per hari yang bisa terlayani, padahal alat ini ditargetkan bisa melayani hingga 300 orang per hari. “Ya, karena ini masih masa percobaan, kami hanya sebarkan undangan secara terbatas,” kata Jaenudin.
Demikian pula di Kelurahan Cikoko. Menurut Sekretaris Kelurahan Cikoko, Kardi, baru ada sekitar 150 warga yang terlayani sejak Selasa lalu. Pihaknya hanya mengundang 50 warga per hari. Untuk pelayanan Sabtu dan Minggu, loket buka mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. “Prinsipnya, kami buka setiap hari,” kata dia lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar