Jumat, 26 April 2013

Wakil Bupati Bogor Faturachman Bantah Terlibat Suap Kuburan

BOGOR, (TRIBUNEKOMPAS)  
By: Rahmat Husein.  

-  Wakil Bupati Bogor Karyawan Fathurrachman membantah terlibat dalam kasus suap lahan kubur di Tanjungsari yang kini menjerat Ketua DPRD Kabupaten Bogor Iyus Djuher. Diperiksa sekitar enam jam oleh penyidik KPK, Karyawan mengaku dicecar soal mekanisme perizinan.

"Saya juga ditanya apakah ada yang menghubungi saya sebelum operasi tangkap tangan? Saya bilang gak ada," ujar Karyawan di Gedung KPK, Kamis, 25/04/2013.

Karyawan mengatakan dirinya dipertemukan dengan lima tersangka lainnya yang juga terlibat kasus suap kuburan. Tapi dia mengaku tak kenal dengan Usep Jumeno dan Listo Wely Sabu yang menjadi pegawai Pemerintah Kabupaten Bogor."Cuma satu yang saya kenal, yaitu Pak Iyus Djuher," kata dia.

Karyawan juga mengaku tak kenal dengan Direktur Utama PT. Gerindo Perkasa Sentot Susilo dan Direktur Operasional Gerindo Nana Supriyatna. "Saya tidak pernah bertemu pemohon itu, Pak Sentot. Belum pernah ketemu atau pun kirim sms."

Karyawan mengaku ditanya soal mekanisme perizinan di Badan Pelayanan Terpadu. Perizinan yang diajukan Gerindo berlangsung normal."Semua mekanismenya kan di BPT, ada rapat-rapat disana," ujar dia. Politikus PDI Perjuangan ini menambahkan,  "Proses perizinannya berjalan seperti biasa sesuai dengan yang dilakukan selama ini."

Sebelumnya, KPK menggelar operasi tangkap tangan pada Selasa, 16 April 2013 di Rest Area Cibubur. Dalam operasi tersebut, KPK mengangkut tujuh orang yang diduga sedang melakukan transaksi suap. Dari tempat kejadian, komisi menyita uang tunai pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000 senilai Rp 800 juta.

Rabu pagi, KPK mencokok dua orang lagi yang diduga terkait suap. Belakangan KPK mengumumkan Ketua DPRD Bogor Iyus Djuher bersama empat orang lainnya sebagai tersangka. Sedangkan, empat orang sisanya dibebaskan karena tak terkait suap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar