
By: PARMAN.
– Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-66 tinggal menghitung hari. Namun, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, suasana kemerdekaan tahun ini agak terlihat sepi dan lesu. Hal ini juga dirasakan betul oleh sejumlah pedagang eceran bendera yang beredar di jalan-jalan.
Seperti yang diutarakan Abidi, 34, seorang pedagang bendera yang biasa mangkal di seberang pom bensin Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur. Dirinya mengungkapkan, omset penjualan bendera merah putih miliknya tahun ini menurun drastis.
“Biasanya, setiap memasuki tanggal 10 Agustus, bendera mulai ramai dibeli. Tapi tahun ini lain, sudah sepekan saya berjualan, cuma laku tiga bendera,” kata pria asal Cirebon ini. Ia pun mengaku siap-siap pulang ke kampung tanpa hasil, jika kondisi seperti ini terus berlangsung hingga H-2 atau tanggal 15 Agustus.
“Padahal pada tahun lalu, jika melewati tanggal 10 Agustus, saya bisa meraup banyak untung. Sehari bisa menjual dua kodi atau 40 bendera berbagai ukuran,” lanjutnya, Kamis (11/8), seraya memperkirakan kondisi ini terjadi lantaran Hari Kemerdekaan RI yang jatuh setiap tanggal 17 Agustus, tahun ini, berada pada bulan Ramadhan.
Namun, uniknya sepinya pembeli tidak dirasakan oleh pedagang bendera grosiran. Hal ini lantaran, para pedagang grosiran memiliki langganan, terutama dari kalangan pegawai kantoran.
Jumari, 55, pedagang bendera yang menjual secara grosir, mengaku masih banyak menerima pesanan bendera merah putih berbagai model dan ukuran. Dirinya memang menyediakan aneka model bendera. Mulai dari replika yang biasa dipajang di dashboard mobil, bendera yang biasa berkibar di rumah-rumah, hingga model gelombang yang biasa dipajang di gedung-gedung milik pemerintah atau kantor swasta.
“Kalau di tempat saya, masih banyak yang mesan. Karena saya kan jualnya grosiran. Dan lagi kios saya ini komplit menyediakan berbagai macam model dan ukuran. Kebanyakan yang beli di sini ya pedagang eceran dan orang kantoran yang akan memasang bendera pada gedungnya,” tukas pemilik kios bendera Jumari Cirebon, yang berada di Jalan Bekasi Barat atau depan Halte Busway Pasar Jatinegara.
Kendati begitu, Jumari merasa jumlah pemesanan tahun ini tidak seramai tahun lalu. ”Sekarang omsetnya hanya Rp9 juta per hari, padahal tahun lalu bisa mencapai Rp15 – 20 juta per hari. Tahun ini agak menurun karena mungkin berbenturan dengan bulan puasa dan akan Lebaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar