
By: PARMAN.
– Calon pembeli dan pedagang di PD Pasar Minggu minta pemerintah mengantisipasi lonjakan harga menjelang lebaran mendatang karena sejumlah barang kebutuhan pokok belakangan terus merangkak naik. Walikota Jaksel tegur pengelola pusat belanja terkemuka yang tak memasang label expired atau jangka waktu.
“Kami hanya minta ke pemerintah mengantisipasi lonjakan harga menjelang lebaran nanti karena sejumlah harga kebutuhan pokok belakangan sudah terasa naik,” ujar Ny. Rina, warga Pasar Minggu, di PD Pasar Minggu, Kamis (11/8).
Menurut dia, inspeksi mendadak (Sidak) atau kunjungan pejabat ke sejumlah pasar teryata belum bisa menekan kenaikkan harga kebutuhan pokok terlebih selama puasa dan menjelang lebaran yang perlu diantisipasi adalah harga yang naiknya terlalu tinggi seperti daging, telor, susu, mentega, kacang tanah dan lainnya.
Ny. Sartiyem, pedagang bumbu masak, mengatakan pedagang tak pernah menaikkan harga tapi karena dari pusat atau pengiriman sudah naik jadi mau tak mau ikutan naik. “Ngak mungkin saat beli naik terus saat dijual harganya turun,” ujarnya saat dialog dengan Walikota Jaksel Syahrul Effendi didampingi Asisten Perekonomian setempat A. Sotar dan Kabag Perekonomian setempat James P.
Walikota Jaksel Syahrul Effendi, mengatakan secara keseluruhan harga kebutuhan pokok di pasar tradisional di Jaksel masih relative stabil kalaupun ada kenaikkan masih terjangaku warga atau calon pembeli. Sebagai contoh harga daging ayam potong dan ayam hidup kenaikan sekitar Rp 5 ribu/ekor. Sebelumnya harga ayam hidup Rp 45 ribu kini Rp 50 ribu/ekor.
Untuk cabe merah kriting sebelumnya Rp 7500/kg kini Rp 8000/kg, cabe besar sebelumnya Rp 9 ribu kini Rp 10 ribu/Kg, cabe rawit merah sebelumnya Rp 15 ribu kini Rp 16 ribu/Kg, bawang merahRp 11,5 ribu kini menjadi Rp 12 ribu/Kg, ujarnya dan telur ayam ras dari sebelumnya Rp 15,5 ribu kini menjadi Rp 16 ribu/Kg serta daging ayam boiler dari sebelumnya Rp 22 ribu kini Rp 25 ribu/Kg.
Sedangkan, untuk satu pusat perbalanjaan di Jl. MT Haryono, Pancoran, Walikota Sayhrul Effendi dan rombongan sempat menegur management setempat karena ada produk makanan spageti dari Australia tak dilengkapi label expired. “Minta secepatnya management setempat membuatkan label di kemasan barang dagangan yang dijual,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar