
By: Rahmat Husein.
- Pembangunan gedung Mal yang terletak di sisi Gedung Sekolah Dasar Negri 02 Desa Parung, Kecamatan Parung Kabupaten Bogor , sangat mengkawatirkan murid – murid sekolah yang sedang belajar, karena tiang pemancang hidrolik yang digunakan berputar – putar di atas gedung sekolah dengan membawa beban berat diawatirkan terlepas jatuh menimpa murid yang sedang belajar. Kepala sekolas SDN 02 Parung Kabupaten Bogor Mudji jono ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya selasa kemarin mengatakan dirinya tidak pernah menanda tangani surat persetujuan untuk ijin lingkungan.
"Saya tidak pernah menanda tangani izin lingkungan untuk pembangunan gedung Mal yang letak lokasinya di sisi gedung sekolah, memang sekitar bulan Februari saya di undang sama Pak Rt setempat untuk rapat dan menandatangani izin lingkungan tapi saya tidak mau menandatangani kemudian dua bulan kemudian saya di perlihatkan oleh pengurus proyek, izin pengunaan lahan sudah jadi ditanda tangani Bupati Bogor, saya mau gimana lagi," kata Mudjiono.
Diungkapkannya, pada bulan Maret saya bersama kepala dinas pendidikan di pertemukan dengan Bupati. Kala itu Bupati mengatakan sekolah SDN 02 nanti akan di relokasi tapi belum di pastikan kapan akan di pindahnya, saya sangat mengharapkan kalau sekolah ini di pindah, kalau sekolah masih tetap disini yang saya takutkan anak – anak bukan sekolah tapi main di Mal pada saat jam pelajaran.
Saya sangat keberatan ada Mal di samping sekolah Bupati jangan asal memberi izin lokasi tapi sebaiknya lihat dulu lokasinya setelah diteliti baru izin di terbitkan dan saya juga meminta kepada pihak muspika atau yang terkait untuk menertibkan pedagang makanan dan warung yang berada di pinggir tembok gedung sekolah untuk ditertibkan karena sangat menggangu lalu lintas jalan raya dan sering ada kecelakaan lalu lintas .
Mengenai keamanan tiang pancang hidrolik saya rasa tidak ada masalah tidak mungkin beban yang diangkut itu jatuh karna saya pengalaman di proyek 20 tahun tidak pernah ada yang sampai jatuh kata kepala sekolah Mudji Jono menutup pembicaraan.
Ibu Ani yang setiap hari mengantar anaknya sekolah di kelas dua mengatakan ‘’ saya sangat hawatir benda yang terganungnya jatuh karna posisinya tepat berada di atas ruang gedung tempat anak say belajar , pikiran saya jadi tidak tenang ucap ibu Ani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar