JAKARTA,(TRIBUNEKOMPAS)
By: Parman.
- Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM) menentang langkah hotel Grand
Hyatt Jakarta memecat empat pekerja perempuannya untuk alasan efisiensi.
Sekretaris Umum FSPM Galih Tri Panjalu menduga alasan sebenarnya
dibalik pemecatan karena Hyatt ingin mengganti karyawan tetap dengan
karyawan outsourcing yang lebih kecil upahnya.
“Tanpa ada
pemberitahuan sebelumnya, tiba-tiba saja mereka dipanggil pengusaha dan
disodori surat PHK (Pemutusan Hubungan Kerja),” kata Galih di kantor
Komisi Nasional Perempuan pada Senin 18/06/2012.
Adapun empat
pekerja itu adalah Endah Rahmasari, Dwi Suhartini, Rita Hartati, dan
Silvia Agustina. Dwi, Rita, dan Silvia sudah 21 tahun bekerja di Hyatt,
sementara Endah 18 tahun. Mereka berempat bekerja sebagai perangkai
bunga outlet Flower Shop. Meski sudah bekerja puluhan tahun, gaji
bersihnya tak ada yang lebih dari Rp 2,2 juta per bulan.
Rita
mengatakan, pemecatan terhadap diri dan ketiga rekannya tak adil. Ia
juga menyebut pihak Hyatt bertindak diskriminatif karena memecat
perempuan yang usianya relatif tak lagi muda. Di bagian mereka bekerja,
ada satu laki-laki yang selevel dengannya tapi tak ikut dipecat.
“Perempuan yang dikeluarkan,” katanya.
Surat pemecatan dari
manajemen Hyatt diserahkan pada 17 April 2012. Sejak dipecat, keempat
pekerja mencari bantuan ke berbagai pihak, termasuk Serikat Pekerja dan
Komnas Perempuan. Belakangan surat pemecatan diralat menjadi surat
skorsing. “Setelah kami protes, manajemen mungkin sadar langkah
pemecatannya tidak benar,” kata Galih.
Ketua Serikat Pekerja
Mandiri (SPM) hotel Grand Hyatt Jakarta Ridwan Amir mengatakan upaya
mengganti karyawan tetap dengan pekerja outsourcing di Hotel Hyatt masif
terjadi. Sebab, gaji pekerja outsurcing lebih ringan bagi manajemen
ketimbang gaji karyawan tetap. “Setahu saya gaji pekerja outsourcing di
Hyatt itu Rp 1,6 juta,” katanya.
Ridwan mengatakan pemecatan
empat perangkai bunga kini tengah dibahas di dinas ketenagakerjaan
Jakarta Pusat. “Ada upaya mediasi,” katanya.
Sementara itu,
pihak Manajemen hotel Grand Hyatt Jakarta enggan mengomentari protes
yang dilayangkan FSPM ihwal pemecatan empat karyawan perangkai bunga.
“Saya tidak komentar dulu ya,” kata Direktur Sumber Daya Manusia Hotel
Grand Hyatt Jakarta, Webie Hukom, saat dihubungi Senin 18 Juni 2012 sore.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar