JAKARTA, (TRIBUNEKOMPAS)
By: Parman.
- Penumpang KRL Ekonomi jurusan
Bogor-Jakarta mulai keberatan dengan kebijakan baru PT Kereta Api.
Penumpang yang sebagian besar naik dari Cilebut, Bojong Gede, dan
Citayem itu mau tidak mau harus mengeluarkan uang lebih banyak.
Kondisi itu terjadi sejak dua rangkaian kereta ekonomi diganti
menjadi kereta berpendingin. Dua KRL Ekonomi ditarik karena dinilai
sudah tidak layak jalan.
Sejak kemarin, penumpang ekonomi yang tidak mau membeli karcis untuk
naik di gerbong AC, bergelantungan di pintu, sehingga pintu tidak bisa
menutup. Kondisi itu membuat penumpang reguler KRL AC menjadi tidak
nyaman, khususnya para pengguna di gerbong wanita.
"Atapers mulai teriak protes karena mengganggap KRL tarifnya naik," kata juru bicara, KRL Mania, Agam Fatchurrochman, Selasa 12 Juni 2012.
Menurut
dia, PT KA seharusnya melakukan persiapan yang matang, dan sosialisasi.
Termasuk antisipasi kemungkinan terjadinya kekacauan. Agam mengatakan,
bergantinya rangkaian ekonomi ke kereta AC membuat penumpang bertambah
sesak, sebab kapasitas gerbong AC jauh lebih sedikit.
Kepala
Humas KA Daerah Operasi 1, Mateta Rijalulhaq, mengaku akan melakukan
penertiban dan sterilisasi di tiap stasiun. Petugas keamanan ditambah
untuk menghalau penumpang yang naik di atap. Begitu juga petugas yang
memeriksa karcis. "Selain penertiban, kami mengharapkan kesadaran dari
penumpang," ujar Mateta.
Dia berharap ditariknya dua KRL Ekonomi
dapat meningkatkan pelayanan. Mateta mengungkapkan, kondisi kereta yang
nyaman harus dinikmati oleh semua lapisan masyarakat.
Dengan demikian, dia melanjutkan, mengeluarkan duit lebih banyak
merupakan harga yang harus dibayar untuk sebuah kenyamanan. "Itu
konsekuensi, kalau tidak mau, ya naik kereta ekonomi yang berikutnya
saja, kan masih ada," ucapnya.
Saat ini, kondisi semua KRL
Ekonomi sudah uzur, sehingga sering mogok di jalan. Jika salah satu KRL
mogok, dipastikan perjalanan KRL lainnya terhambat. Dan itu terjadi
hampir setiap hari.
Seperti Kamis pagi pekan lalu, KRL Ekonomi Bogor-Kota mogok di
Stasiun Tanjung Barat. Hal ini mengakibatkan jadwal kereta terganggu dan
mengalami keterlambatan parah. Ribuan komuter terlambat tiba di kantor.
ternyata kondisi KRL makin parah saja ya..
BalasHapus