Selasa, 12 Juni 2012

Penumpang Ekonomi Nekat Naik Atap KRL AC

JAKARTA, (TRIBUNEKOMPAS)  
By: Parman.  

-  Penumpang KRL Ekonomi jurusan Bogor-Jakarta mulai keberatan dengan kebijakan baru PT Kereta Api. Penumpang yang sebagian besar naik dari Cilebut, Bojong Gede, dan Citayem itu mau tidak mau harus mengeluarkan uang lebih banyak.
Kondisi itu terjadi sejak dua rangkaian kereta ekonomi diganti menjadi kereta berpendingin. Dua KRL Ekonomi ditarik karena dinilai sudah tidak layak jalan.
Sejak kemarin, penumpang ekonomi yang tidak mau membeli karcis untuk naik di gerbong AC, bergelantungan di pintu, sehingga pintu tidak bisa menutup. Kondisi itu membuat penumpang reguler KRL AC menjadi tidak nyaman, khususnya para pengguna di gerbong wanita.
"Atapers mulai teriak protes karena mengganggap KRL tarifnya naik," kata juru bicara, KRL Mania, Agam Fatchurrochman, Selasa 12 Juni 2012.

Menurut dia, PT KA seharusnya melakukan persiapan yang matang, dan sosialisasi. Termasuk antisipasi kemungkinan terjadinya kekacauan. Agam mengatakan, bergantinya rangkaian ekonomi ke kereta AC membuat penumpang bertambah sesak, sebab kapasitas gerbong AC jauh lebih sedikit.

Kepala Humas KA Daerah Operasi 1, Mateta Rijalulhaq, mengaku akan melakukan penertiban dan sterilisasi di tiap stasiun. Petugas keamanan ditambah untuk menghalau penumpang yang naik di atap. Begitu juga petugas yang memeriksa karcis. "Selain penertiban, kami mengharapkan kesadaran dari penumpang," ujar Mateta.

Dia berharap ditariknya dua KRL Ekonomi dapat meningkatkan pelayanan. Mateta mengungkapkan, kondisi kereta yang nyaman harus dinikmati oleh semua lapisan masyarakat.
Dengan demikian, dia melanjutkan, mengeluarkan duit lebih banyak merupakan harga yang harus dibayar untuk sebuah kenyamanan. "Itu konsekuensi, kalau tidak mau, ya naik kereta ekonomi yang berikutnya saja, kan masih ada," ucapnya.

Saat ini, kondisi semua KRL Ekonomi sudah uzur, sehingga sering mogok di jalan. Jika salah satu KRL mogok, dipastikan perjalanan KRL lainnya terhambat. Dan itu terjadi hampir setiap hari.
Seperti Kamis pagi pekan lalu, KRL Ekonomi Bogor-Kota mogok di Stasiun Tanjung Barat. Hal ini mengakibatkan jadwal kereta terganggu dan mengalami keterlambatan parah. Ribuan komuter terlambat tiba di kantor.

1 komentar: