By: Parman.
-Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengunjungi pusat perbelanjaan ITC Mangga Dua pada Senin, 13 Januari 2014. Kunjungan dilakukannya di sela-sela pemantauan yang dilakukan atas bencana banjir mulai dari Jembatan Merah di atas aliran Sungai Ciliwung lama hingga Waduk Pluit di Jakarta Utara.
Tiba di lokasi sekitar pukul 13.00 WIB, Jokowi, sapaan akrabnya, langsung disambut oleh kerumunan penyewa kios. Mereka menggelar demonstrasi dengan menggelar poster-poster bertuliskan di antaranya, "Jangan Biarkan Developer Memakan Pedagang."
Saat menghampiri kelompok kerumunan itu Jokowi dielukan, "Hidup Jokowi! Hidup Jokowi!"
Kericuhan sempat terjadi saat rombongan media, pengunjung dan para penyewa kios itu mengikuti langkah Jokowi naik ke lantai dua menggunakan eskalator. Kericuhan terjadi karena tersendatnya laju kerumunan hingga menyebabkan belasan orang jatuh hingga terseret laju eskalator. Beberapa orang mengalami luka ringan dan salah satu di antaranya pingsan.
Tanpa sempat menemui media, Jokowi bergegas menuju rumah pompa Waduk Pluit usai kunjungannya di ITC Mangga Dua tersebut.
Seperti diketahui terjadi konflik antara pengelola dan pedagang atau penyewa kios di ITC Mangga Dua Jakarta Utara. Konflik yang kasusnya telah sampai di kejaksaan ini bermula dari pemadaman listrik yang dilakukan oleh pengelola ITC Mangga Dua sekitar Juli 2013 lalu. Pemadaman menuai protes dari pedagang yang merasa sudah membayar iuran listrik secara rutin.
Ketika hendak melaporkan pemadaman listrik tersebut, tak ada satu pun dari pihak pengelola yang bisa ditemui sehingga sempat terjadi kericuhan. Dari situ ada kerusakan sebuah kaca yang berujung pelaporan ke pihak berwajib atas tiga orang pemilik kios.
Pihak pengelola beralasan bahwa para pedagang sudah menunggak pembayaran service charge per bulan berdasarkan tarif yang baru sebesar Rp 128 ribu per meter persegi per bulan, atau naik dari Rp 80 ribu. Pengelola menyatakan kenaikan tarif ini untuk biaya perbaikan gedung.
Senin 13 Januari 2014 aktvfitas di ITC Mangga Dua tampak berjalan seperti biasa. Para pedagang tetap membuka lapaknya meskipun harus membayar lebih mahal. Tapi beberapa yang masih menolak tarif baru sebenarnya ada yang menggunakan aki untuk penerangan kiosnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar